Mengigau, atau yang dikenal juga dengan istilah somniloquy, adalah kondisi di mana seseorang berbicara saat tidur tanpa disadari. Meskipun biasanya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja, dalam beberapa kasus, mengigau bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lain, seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan demensia.

Penyebab Mengigau saat Tidur

Setiap orang bisa mengigau saat tidur, baik anak-anak maupun dewasa. Mengigau sering dianggap berkaitan dengan mimpi buruk, namun para ahli mengungkapkan bahwa tidak semua kasus mengigau ada hubungannya dengan mimpi buruk.

Mengigau saat tidur mencakup bicara dengan berbisik, bicara dengan volume normal, mengucapkan kata-kata secara utuh, mengucapkan kalimat yang lengkap dan dapat dipahami, melakukan pembicaraan secara jelas, hingga menggerutu atau mengeluarkan suara-suara tidak jelas lainnya.

Mengigau biasanya tidak berbahaya dan tidak terlalu mengganggu kualitas tidur Anda. Namun, jika kebiasaan ini sering terjadi atau hampir setiap malam, mulai mengganggu tidur orang di sekitar Anda, serta membuat Anda merasa tidak segar saat bangun atau kesulitan berkonsentrasi, sebaiknya konsultasikan kondisi ini dengan dokter.

Baca Juga: Bangun Tidur Badan Terasa Sakit Semua? Kemungkinan Ini Penyebabnya

Para ilmuwan belum mengetahui penyebab pasti mengigau saat tidur, namun ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya kondisi ini, di antaranya:

Gangguan Perilaku Tidur REM

Fase tidur REM (rapid eye movement) adalah siklus tidur yang dimulai setelah 90 menit tertidur selama siklus normal. Mimpi terjadi pada fase ini. Selama fase REM, otot tubuh mengalami kelumpuhan sementara.

Pada orang dengan gangguan perilaku tidur REM, kelumpuhan ini tidak tuntas atau sama sekali tidak terjadi sehingga orang tersebut melakukan hal yang dimimpikannya, termasuk di antaranya mengigau atau aktivitas lainnya. 

Demensia dan Parkinson

Gangguan fase tidur REM juga sering dikaitkan dengan lewy body dementia, yaitu demensia akibat penumpukan protein abnormal di otak. Selain demensia, gangguan fase tidur REM juga dikaitkan dengan penyakit Parkinson.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa mengigau bisa merupakan indikator awal dari kondisi ini, terutama pada pria yang lebih tua. Apabila Anda mengalami gejala mengigau saat tidur yang terjadi hampir setiap hari, sebaiknya periksakan ke dokter. 

Night Terror

Night terror ditandai dengan berteriak, menangis, dan ketakutan yang intens saat tidur. Biasanya night terror dialami anak-anak usia 1-12 tahun dan jarang dialami orang dewasa.

Anak-anak yang mengalami night terror biasanya bicara atau berjalan sambil tidur dan sulit dibangunkan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan menghilang saat beranjak dewasa, namun jika perilaku saat tidur membahayakan orang lain sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

Stres dan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)

Stres berat dapat menyebabkan perubahan pola tidur. Hal ini disebabkan oleh otak yang sulit mencapai titik rileks dan ikut beristirahat di malam hari. Akibatnya, seseorang dapat mengigau atau menangis saat tidur. Orang yang mengalami PTSD juga lebih sering mengigau atau mimpi buruk saat tidur.

Baca Juga: Bangun Tidur Terasa Lapar, Ini Penyebabnya

Penanganan Mengigau saat Tidur

Mengigau saat tidur jarang membutuhkan pengobatan khusus. Namun, apabila kondisi ini disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya seperti demensia atau PTSD, dokter dapat memberikan pengobatan atau penanganan yang sesuai.

Sebaiknya periksakan ke dokter jika mengigau saat tidur terjadi dengan sangat ekstrem dan mengganggu stamina serta orang di sekitar Anda.

Pada kasus ringan, menjalani gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik, serta menerapkan rutinitas tidur yang sehat, dapat mengurangi frekuensi mengigau saat tidur.

Jika memiliki gangguan tidur sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!